Tahun Baru dan Tantangan Baru

Untuk: Tuhan Yang Maha Esa dan Yang Maha Segalanya

Tuhanku terimakasih engkau masih memperkenankan hamba hidup di tahun 2018 ini. Banyak hal yang telah terjadi di tahun 2017, kisah sedih, bahagia, kecewa, berharap, dan banyak lagi telah mewarnai indahnya tahun 2017 ini. Engkau senantiasa menemani seluruh hambamu ini untuk hidup di dunia yang sementara. Engkau pula yang senantiasa mengabulkan doa-doa manusia di muka bumi ini. Tanpa engkau, hamba tidak mampu memperjuangkan hidup ini, melaksanakan pendidikan ini, mengisi rasa lapar, dahaga dan rasa bahagia pun tidak akan pernah tersirat di diri ini. Ya, Tuhan perkenankan hamba menulis di blog ini untuk mengingatkan hamba untuk selalu bersyukur di tahun 2018 ini.

1. Cukup denganmu "Remi"
pada kisaran bulan Februari atau Maret tersiratlah pernyataan itu. Yah, karena aku merasa cukup dan ingin menyudahi dulu untuk fokus pada diri sendiri dan lingkungan sekitar. Hingha cukup lama tidak bermain lagi di dunia itu sampai selesai ujian SBMPTN 2017 aku memulainya lagi.

2. Berjuang bersama dengan 4 temanku untuk memperjuangkan kursi PTN 2017
teman seperjuanganku untuk memperebutkan kursi PTN adalah Siaga Whiky Setia, Saladin Ade Saputra, Roni Setiawan, dan Alfiyan Kurnia Fernando. Beratus soal yang kita kerjakan bersama, beratus jam kita bersama dalam mentoring oleh Bapak Yoyok. Pak yoyok ini adalah guru sekaligus motivator kami dalam belajar dan menempuh ujian hidup ini. Banyak hal yang telah terjadi dalam ruang belajar kami yang terletak di rumah saya, di ruangan yang bernama ruangan warna-warni. Mengapa disebut ruangan warna-warni? Karena ruangan itu bercat warna-warni dan kontras satu-sama lain. Jujur di forum pembelajaran tersebut aku merasa paling buruk sendiri. Karena teman-teman saya sangat rajin dan pintar dalam kegiatan belajar ini. Siaga, Roni, Saladin dan Alfiyan sangat jago dalam semua bidang. Aku merasa dibawah mereka semua. Matematika, fisika, kimia, dan biologi adalah kelemahanku. Sedangkan kelebihanku hanya di bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hingga akhirnya aku berpasrah dengan tuhan dan mempelajari sebisa aku.

3. Selamat anda diterima di Universitas Brawijaya Program Studi Agribisnis
Tidak kusangka kalimat ini yang aku baca saat aku membuka pengumuman SBMPTN 2017. Betapa aku kaget dan senang dan heran menerima ini semua. Aku teriak dan menangis di pelukan mamaku, seluruh rumah ini kaget dan bersyukur atas diterimanya aku di Universitas Brawijaya. Aku merasa hal ini murni mukjizat Tuhan Yang Maha Besar. Aku ingat betul kalau kode soal saintek lupa aku tulis, dan aku hanya pasrah setelah mengingat itu di sesi istirahat. Dan aku hanya mempertaruhkan seluruh perjuanganku ini di soal umum. Dan aku masih ingat betul, hanya 1 soal saja yang aku jawab dalam 15 soal matematika dasar. Kelulusan ini hanya aku maksimalkan dalam soal bahasa inggris, bahasa indonesia, tes potensial akademik (TPA).

4. Bertemu "kamu" si manis sekaligus si motivator
aku bertemu dia dalam dating app. Awal bertemu dengannya aku mengenakan celana pendek dan jumper. kita berbincang ria, sharing satu sama lain, di depan rumah dengan inisial "B". Aku tidak menyangka orang sepertiku ini mampu mengisi hatinya dia, dimana banyak lelaki lain yang melebihi aku dan mampu lebih membahagiakan dia. Dan hingga kini hubungan kita terus berjalan dan aku terus berharap dia berada di sisiku

5. Mengisi liburan bersama "kamu"
Di Malang dan Di Pacet bersamamu adalah sesuatu yang sangat membahagiakanku. Meskipun di awal pertemuan kita ada secuil konflik. Mengingat hal itu, membuat malu diri ini. Konflik itu adalah aku yang menyebabkan kita tertinggal kereta. Dan hingga akhirnya kita berjalan bersama menuju halte dan naik bis kota bersama menuju terminal Bungurasih, Surabaya. Bahagia hingga aku mengantarkanmu ke rumah sahabatmu di Claket, Pacet. Kebahagiaan juga mengisi saat kita, aku, kamu, dan temanmu tidak sengaja bertemu dengan teman kalian tanpa sengaja. Sangat membuat aku bahagia melihat kalian semua tersenyum bahagia. Dan usai sudah kita menginap di rumah temanmu itu di Claket dan menuju kota malang melewati jalan cangar.

6. Awal penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya
penugasan aku kerjakan dalam keadaan Wi-Fi di rumahku mati dan aku menuju rumah kawanku bernama Muhammad Ikbar untuk mengerjakan penugasan. Banyak sekali memori yang aku dapatkan pada masa penerimaan mahasiswa baru ini. Aku juga mendapatkan teman-teman baru.

7. Masa-masa kuliah dan hidup mandiri
Kuliah di kota perantauan memang menantang bagiku, terhimpit dan terbatas akan perekonomian keluarga yang tidak stabil merupakan hal yang sulit bagiku. Tapi Sang Pencipta waktu tidak pernah tidur, rezeki demi rezeki keluar bagaikan kejutan indah

8. Dipenghujung tahun 2017
Aku nikmati bersama dia di sebuah bukit, menikmati langit terakhir tahun 2017 bersama bintang yang menyinari, di bawah cahaya bulan yang indah, dan payung payung kembang api yang mewarnai dan memeriahkan malam-malam 2017

Dari: Reynaldi Julio Hendriartha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Atas nama cinta dan damai

Hello! the beautiful one

Hamparan Perak dan Emas