Cerita Pendek: Sebuah Kejutan

Ketika mendengar kabar itu, aku bergegas menuju sekolah yang mereka tunjuk sebagai tempat permainan itu. Namun aku terlambat, mereka sudah memulai permainan ini, dan aku berada di urutan terakhir dalam 13 peserta.

Permainan di mulai, hal aneh pun mulai. Munculah bayangan aneh dari lorong - lorong sekolahku. Bayangan itu berusaha menyentuhku. "Circle of nature... Open...!!!" munculah gerbang berlapis emas dan perak yang bercahaya, tanaman hijau merambat lantai lorong sekolahku, dan munculah para prajurit - prajurit alam.aku telah membuka gerbang alam. Mereka para prajurit alam menggunakan baju zirah dari emas dan perak. Pedang mereka yang berkilau oleh berlian, dan tameng mereka yang berlapis - lapis logam mulia dan pelindung dari sang alam. 

Bayangan yang semula menyeramkan berubah menjadi makhluk yang sangat lucu sekali. Makhluk itu memiliki telinga layaknya kelinci. Mata yang layaknya kucing, ekor layaknya merak, dan gigi yang imut layaknya anak berang - berang yang lucu.

Namun itu hanya teknik murahan. Dia merubah diri sendiri yang semula seram menjadi lucu dan lucu menjadi seram. Namun jangan salah setiap makhluk memiliki kelebihan yang berbeda - beda dalam teknik ini. Dan tokoh yang paling terkenal pun bisa mati bila lengah dalam tipuan murahan ini.

Prajurit alam mulai bergerak. Mereka mulai menyerang para bayangan. "Sraaaaakkhhh" para bayangan berteriak saat pedang prajurit alam menyentuh kulit mereka. Pedang prajurit alam memang di desain sangat bagus oleh alam. Di saat pedang itu menyentuh makhluk kegelapan, kulit para makhluk itu langsung terbakar, dan itu menyebabkan rasa sakit bagi makhluk yang terkena.

Tak lama para bayangan itu mulai pergi dan aku mulai menutup gerbang "Circle of Nature". Aku berterima kasih kepada para prajurit alam. "Gate Close" prajurit alam langsung berubah menjadi cahaya - cahaya kecil dan mulai menyebar dan meredup dengan perlahan. Aku bergegas menuju ke tempat permainan selanjutnya, yang berada di taman kota. 

Setelah sampai disana aku bergegas menuju tengah taman dan membuka gerbang menuju dunia bawah. Mula - mula aku menaburkan bunga mawar merah dan mawar putih, aku taburi pula dengan air dari sungai suci, aku ambil segumpal tanah dari gunung terkutuk, keluarlah cahaya berwarna coklat kehitam - hitaman. Dengan cepat aku telah memasuki gerbang menuju dunia bawah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Atas nama cinta dan damai

Hello! the beautiful one